Sabtu, 22 Desember 2012

Selamat Hari Ibu


Rabu, 21 November 2012

PENGARUH IKLAN TERHADAP PENJUALAN


HIPOTESA
1.1         Alasan Perusahaan Melaksanakan Promosi
Pada umumnya, alasan utama perusahaan melaksanakan promosi adalah untuk meningkatkan hasil penjualan produk perusahaan. Dalam melaksanakan promosi ada beberapa faktor yang penting untuk diperhatikan perusahaan, yaitu faktor dana, jenis produk, sifat pasar dan daur hidup produk.
1.1.1.   Besarnya Dana
Dana merupakan faktor pendukung utama dalam pelaksanaan kegiatan promosi dan sebagai penentu agresif atau tidaknya kegiatan promosi yang dilakukan. Semakin besar dana yang disediakan untuk kegiatan promosi, maka semakin besar pula kemungkinan menggunakan berbagai alternatif sarana promosi dengan agresif sesuai sasaran dan tujuan promosi, yang berarti semakin besar pula kemungkinan efektifnya kegiatan promosi yang dimaksud.
Tanpa dana yang cukup, sangat kecil kemungkinan kegiatan promosi yang dilaksanakan berjalan dengan efektif walaupun perencanaan serta strategi plomosinya telah di susun dengan baik.
1.1.2.   Sifat Pasar
Dilihat dari segi pasar, produk perusahaan PT. Sumber Urip dapat dibedakan menurut ;
1.    Luas pasar secara geografis
Produk Coca-cola telah menjangkau hampir seluruh wilayah Indonesia (Pasar Nasional).
2.    Konsentrasi pasar
Pasar Coca-cola tidak terkonsentrasi pada kelompok pria saja sebagai konsumen, tetapi juga produk ini dikonsumsi oleh wanita.
3.    Macam pembeli
Produk Coca-cola merupakan barang konsumsi yang siap untuk dikonsumsi dan bukan untuk diolah kembali. Adapun pembelian yang dilakukan oleh pedagang, restaurant, hotel, toko makanan atau minuan promosi dan lain sebagainya bukanlah untuk diolah kembali, melainkan untuk dikonsumsi ataupun dijual kembali.

1.1.3.   Jenis Produk
Produk Coca-cola adalah jenis barang konsumsi dengan sifat "convenien", konsumennya pun tidak terkonsentrasi pada satu kelompok pembeli saja.

1.1.4.   Tahap Daur Hidup Produk
Coca-cola selama ± 22 tahun dikelola PT. Sumber Urip telah berhasil menempatkan produknya pada posisi paling atas dalam pemasaran di DKI Jakarta dan berada pada tahap kedewasaan dalam daur hidup produk. Perencanaan, penjualan, dan pasokan bahan baku yang tepat telah meningkatkan efisiensi serta kemampuan perusahaan dalam menghadapi pertumbuhan pasar.
Dalam kondisi produknya yang demikian, perusahaan berusaha mempertahankan serta meningkatkan penjualan produknya dengan cara menggalakkan kegiatan promosi yang bersifat mengingatkan.

1.2         Strategi Promosi yang Ditetapkan Perusahaan
Strategi menyangkut dua faktor yang saling berkaitan, yaitu :
a)       Komunikasi pemasaran
Dasar pengembang kegiatan promosi adalah komunikasi. Melalui komunikasi seseorang, lembaga atau masyarakat dapat saling mengadakan interaksi.
Jadi komunikasi pemasaran itu merupakan pertukaran informasi dua arah antara pihak-pihak atau lembaga-lembaga yang terlibat di dalamnya.
b)      Promosi
Promosi merupakan salah satu variabel marketing mix yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau jasa.
Dalam melaksanakan kegiatan promosi PT. Sumber Urip menempuh beberapa kebijaksanaan, yaitu :
1.      Promosi
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, PT. Sumber Urip memprioritaskan pada kegiatan promosi dalam melaksanakan kegiatan promosi Coca-cola seperti :
      Pemasangan promosi dimedia surat kabar
      Pemasangan promosi dimedia televisi
      Pemasangan promosi dimedia radio
      Pemasangan Promosi dimedia majalah
2.      Promosi Penjualan
Cara-cara promosi penjualan PT Coca-cola adalah
      Mengadakan undian berhadiah.
      Membuat kalender.
      Mengadakan pameran.
3.      Publisitas
Perusahaan melakukan kegiatan publisitas atas dasar
      Menjadi penyandang dana pagelaran musik.
      Menukarkan tutup botol dengan gelas.
4.      Personal Selling
Mengingat sifat produk perusahaan tergolong produk bagus, maka kegiatan personal selling tidak dilakukan perusahaan mengingat biaya yang cukup besar dan tidak efektif untuk produk semacam ini.
1.3         Analisis Data
Dalam pelaksanaan promosi, PT. Sumber Urip akan selalu mempertimbangkan dan memperhatikan penggunaan biaya untuk pemasangan Promosi, baik melalui media massa, media elektronika maupun dengan menggunakan papan reklame. Hal tersebut dimaksudkan agar tidak terjadi pemborosan biaya, maka untuk itulah PT. Sumber Urip menempatkan orang-orang ahli dibidang marketing untuk menangani kegiatan promosi ini.
Adapun perkembangan biaya promosi dan hasil penjualan yang dikeluarkan  PT. Sumber Urip dapat dilihat sebagai berikut :
TABEL 1
DATA BIAYA PROMOSI DAN HASIL PENJUALAN
TAHUN 2004 - 2010
Tahun
Biaya Promosi(X)
Hasil  Penjualan(Y)
2004
206,158,000
430,000,000
2005
216,507,000
520,000,000
2006
241,208,000
650,000,000
2007
366,641,000
740,000,000
2008
424,997,000
830,000,000
2009
567,094,000
900,000,000
2010
684,982,000
925,000,000

1.4         Perhitungan Regresi dan Korelasi
Didalam menganalisa data dipergunakan dua variabel yaitu variabel X dan Variabel Y, dimisalkan variabel X menunjukkan jumlah biaya Promosi dan variabel Y menunjukkan hasil penjualan.
Selanjutnya untuk melihat perhitungan regresi linier sederhana dari variabel X dan variabel Y dilakukan dengan membuat lembar kerja sebagai berikut:



Tahun
X
Y
2004
206,158,000
430,000,000
2005
216,507,000
520,000,000
2006
241,208,000
650,000,000
2007
366,641,000
740,000,000
2008
424,997,000
830,000,000
2009
567,094,000
900,000,000
2010
684,982,000
925,000,000
n
7

a
349475446

b
0,94

r
0.92

r2
0,85






Jadi hasil regresi yang didapat adalah sebagai berikut :
Y = 349.475.446 + 0,94 (X)
Dengan menggunakan persamaan tersebut, pada tahun 2004 perusahaan merencanakan biaya promosi sebesar Rp. 796.982 maka besarnya peramalan hasil penjualan adalah sebesar 349.475.446 + 0,94 (796.982) =  Rp. 350.225.651,10.
Nilai b sebesar 0,94 mempunyai arti bahwa setiap perubahan biaya Promosi sebesar Rp 1 akan diimbangi dengan hasil penjualan sebesar 0,94. disini terlihat penyeimbang kenaikan biaya Promosi terhadap hasil penjualan yaitu sebesar 0,94. Dikarenakan biaya Promosi yang dihitung disini adalah biaya Promosi untuk seluruh jenis kemasan produk dan juga biaya Promosi disini dihitung untuk seluruh Indonesia. Jadi bukan biaya Promosi khusus pada PT. Sumber Urip, maka kenaikan biaya Promosi menjadi terlihat kurang diimbangi dengan kenaikan hasil penjualan.
Nilai koefisien korelasi sebesar 0,92 yaitu mendekati +1, maka berarti hubungan antara biaya promosi dengan hasil penjualan adalah memiliki hubungan yang kuat dan bersifat positif, sehingga kenaikan pada biaya promosi akan meningkatkan hasil penjualan.
Selanjutnya untuk mengetahui hubungan dari biaya promosi terhadap hasil penjualan dapat diketahui dengan menggunakan koefisien determinasi (r) yaitu sebesar 0,85 atau 85 %. Yang berarti bahwa besarnya proporsi sumbangan atau andil dari pada biaya promosi terhadap kenaikan hasil penjualan adalah sebesar 85 %, sedangkan sisanya sebesar 15 % dipengaruhi oleh faktor lain.

Sabtu, 10 November 2012

Selamat Hari Pahlawan

Selayaknya kita menghargai jasa mereka dalam merebut kemerdekaan dengan cara susah payah, rela mempertaruhkan nyawa mereka, jauh dari sanak saudara hanya untuk satu tujuan mulia " MERDEKA ".
Semboyan yang sampai sekarang masih dapat kita kenang di beberapa tempat bersejarah, yang dapat juga kita jadikan sarana untuk berintrospeksi diri demi membangun karakter dan jati diri bangsa Indonesia, : Merdeka ataoe Mati !
Dulu mereka membawa peralatan seadanya untuk mewujudkan itu, parang, tombak bambu, dan peralatan perang lainnya sebagai sarana untuk menggambarkan semangat yang pantang menyerah dan siap apabila nyawa harus melayang. Apapun yang akan terjadi, bumi pertiwi yang merdeka adalah harga mati.
Ketulusan dan kekuatan cinta tanah air oleh mereka sangat patut untuk kita jadikan contoh dengan merealisasikan tindakan-tindakan nyata pada masa sekarang ini. Contoh kecil saja wujud cinta tanah air yang dapat kita realisasikan adalah membuang sampah pada tempat sampah. Sederhana, namun hanya segelintir orang yang sadar akan hal ini.
Terima kasih pahlawanku, jasa engkau pada negara Indonesia ini akan selalu kami kenang dalam sanubari ini. Keuletan dan kegigihan engkau akan kami jadikan semangat untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik dan lebih bermartabat pada masa nanti.
Terima kasih yang tulus kami sampaikan, semoga kami dapat sukses berjuang mewujudkan impian-impian mulia kami... .
:)

Minggu, 14 Oktober 2012

PERNALARAN INDUKTIF

Nama             :    Kholid Nawawi
Kelas              :    3EB01
NPM               :    23210896
Mata Kuliah  :    Bahasa Indonesia
Tugas             :    Pernalaran Induktif
 

PERNALARAN
Pengertian
Pernalaran merupakan sistem berfikir manusia dengan membutuhkan data atau fakta menjadi suatu simpulan. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, beberapa orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam pernalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi. Proposisi merupakan kalimat logika atau kalimat pernyataan yang terdiri dari subject dan predikat yang bisa bernilai benar atau salah.

Metode Pernalaran
Dalam metodenya pernalaran dibagi menjadi dua yaitu pernalaran deduktif dan induktif. Namun pada pembahasan tugas kali ini penulis hanya akan membahas tentang pernalaran induktif.

Pernalaran Induktif
Pernalaran Induktif merupakan suatu pernalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum.

Jenis-jenis Pernalaran Induktif
Berdasarkan data dan fakta yang ada, seseorang dapat secara induktif menentukan pernalaran generalisasi, analogi atau hubungan kausal.
1.         Generalisasi
Generalisasi dalah suatu simpulan yang berbentuk induktif, dimana pernalaran bertolak dari fenomena khusus menuju simpulan umum.
Contoh :
Dian Sastro adalah bintang sinetron, dan ia berparas cantik.
Nia Ramadhani adalah bintang sinetron, dan ia berparas cantik.
Semua bintang sinetron berparas cantik.
Pernyataan “semua bintang sinetron berparas cantik” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Sah atau tidaknya simpulan dari generalisasi itu dapat dilihat bahwa data itu harus memadai jumlahnya, data itu harus mewakili secara keseluruhan, dan pengecualian pada data yang bersifat khusus tidak dapat dijadikan data.
2.         Analogi
Analogi adalah proses penyimpulan dengan membandingkan dua hal berlainan yang memiliki sifat yang sama.
Contoh :
Andi adalah pegawai PT. ABC.
Andi mendapat gaji besar.
Rina adalah pegawai PT. ABC.
Oleh sebab itu, Rina mendapat gaji besar.
Tujuan pernalaran secara analogi yaitu analogi dilakukan untuk meramalkan kesamaan, untuk menyingkapkan kekeliruan, dan untuk menyusun klasifikasi.

3.         Hubungan Kausal
Secara induktif orang pun dapat menunjukan hubungan kausal. Hubungan kausal adalah pernalaran yang diperoleh dari gejala-gejala atau data yang saling berhubungan.
Pernalaran hubungan kausal ini memiliki dua pola, yaitu pola sebab-akibat dan pola akibat-sebab. Dapat kita lihat berdasarkan contoh berikut :
a.         Pola sebab-akibat
Sebab-akibat ini berpola A menyebabkan B. Dapat juga berpola A menyebabkan B, C, dan seterusnya. Jadi efek atau akibat dari suatu peristiwa yang dianggap penyebab kadang lebih dari satu. Sebagai contoh, jika ada mahasiswa tidak ikut ujian, kita akan memperkirakan beberapa penyebabnya. Mungkin mahasiswa itu bangun kesiangan, mungkin datang telat, atau mungkin sakit parah.
Andaikata mahasiswa bangun kesiangan (A), dan tiba-tiba telat (B), ternyata mahasiswa itu ikut ujian (E), dapat disimpulkan bahwa tidak ikut ujiannya mahasiswa itu disebabkan karena sakit parah (C).
Pola rancangannya sebagai berikut :
Kesiangan (A)  telat (B)     sakit parah (C)  Mahasiswa tidak ikut ujian (E).
Kesiangan (A)  telat (B)                                  Mahasiswa ikut ujian (E).
Oleh sebab itu, sakit parah (C) menyebabkan mahasiswa tidak ikut ujian (E).
Pola seperti itu sesuai dengan metode agreement. Yaitu jika ada dua kasus atau lebih yang mempunyai satu gejala dan hanya satu kondisi yang menjadi penyebab sesuatu tersebut terjadi.
b.         Pola akibat-sebab
Akibat-sebab ini dapat kita lihat peristiwa seseorang yang dipenjara. Dipenjara merupakan akibat dan melanggar hukum merupakan sebab. Akan tetapi, dalam pernalaran jenis ini, peristiwa sebab merupakan simpulan.
c.         Pola akibat-akibat
Akibat-akibat adalah suatu pernalaran yang menyiratkan penyebabnya. Peristiwa “akibat” langsung disimpulkan pada “akibat” yang lain. Contohnya sebagai berikut :
Ketika pulang bekerja, Ibu melihat tempat sampah di ruang makan berantakan. Ibu langsung menyimpulkan bahwa ayam di dapur pasti hilang.
Dalam kasus itu penyebabnya tidak di tampilkan, yaitu datangnya kucing. Pola itu dapat dilihat di bawah ini.
Kucing (A)         menyebabkan tempet sampah berantakan (B).
Kucing (A)         menyababkan ayam hilang (B).
Dalam proses pernalaran, “akibat-akibat”, peristiwa tempat sampah berantakan (B) merupakan data, dan peristiwa ayam hilang (C) merupakan simpulan.
Jadi, karena tempat sampah berantakan (B), pasti ayam hilang (C).

Referensi
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2009. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta : Akademika Pressindo
http://utlia.wordpress.com/