HIPOTESA
1.1
Alasan
Perusahaan Melaksanakan Promosi
Pada umumnya, alasan
utama perusahaan melaksanakan promosi adalah untuk meningkatkan hasil penjualan
produk perusahaan. Dalam melaksanakan promosi ada beberapa faktor yang penting
untuk diperhatikan perusahaan, yaitu faktor dana, jenis produk, sifat pasar dan
daur hidup produk.
1.1.1. Besarnya Dana
Dana
merupakan faktor pendukung utama dalam pelaksanaan kegiatan promosi dan sebagai
penentu agresif atau tidaknya kegiatan promosi yang dilakukan. Semakin besar
dana yang disediakan untuk kegiatan promosi, maka semakin besar pula
kemungkinan menggunakan berbagai alternatif sarana promosi dengan agresif
sesuai sasaran dan tujuan promosi, yang berarti semakin besar pula kemungkinan
efektifnya kegiatan promosi yang dimaksud.
Tanpa
dana yang cukup, sangat kecil kemungkinan kegiatan promosi yang dilaksanakan
berjalan dengan efektif walaupun perencanaan serta strategi plomosinya telah di
susun dengan baik.
1.1.2.
Sifat Pasar
Dilihat dari segi pasar, produk
perusahaan PT. Sumber Urip dapat dibedakan menurut ;
1. Luas pasar secara geografis
Produk Coca-cola telah
menjangkau hampir seluruh wilayah Indonesia (Pasar Nasional).
2.
Konsentrasi pasar
Pasar Coca-cola tidak terkonsentrasi
pada kelompok pria saja sebagai konsumen, tetapi juga produk ini dikonsumsi
oleh wanita.
3.
Macam pembeli
Produk Coca-cola
merupakan barang konsumsi yang siap untuk dikonsumsi dan bukan untuk diolah
kembali. Adapun pembelian yang dilakukan oleh pedagang, restaurant, hotel, toko
makanan atau minuan promosi dan lain sebagainya bukanlah untuk diolah kembali,
melainkan untuk dikonsumsi ataupun dijual kembali.
1.1.3. Jenis Produk
Produk Coca-cola adalah
jenis barang konsumsi dengan sifat "convenien", konsumennya pun tidak
terkonsentrasi pada satu kelompok pembeli saja.
1.1.4. Tahap Daur Hidup Produk
Coca-cola selama ± 22
tahun dikelola PT. Sumber Urip telah berhasil menempatkan produknya pada posisi
paling atas dalam pemasaran di DKI Jakarta dan berada pada tahap kedewasaan
dalam daur hidup produk. Perencanaan, penjualan, dan pasokan bahan baku yang
tepat telah meningkatkan efisiensi serta kemampuan perusahaan dalam menghadapi
pertumbuhan pasar.
Dalam kondisi produknya
yang demikian, perusahaan berusaha mempertahankan serta meningkatkan penjualan
produknya dengan cara menggalakkan kegiatan promosi yang bersifat mengingatkan.
1.2
Strategi
Promosi yang Ditetapkan Perusahaan
Strategi menyangkut dua
faktor yang saling berkaitan, yaitu :
a) Komunikasi pemasaran
Dasar pengembang
kegiatan promosi adalah komunikasi. Melalui komunikasi seseorang, lembaga atau
masyarakat dapat saling mengadakan interaksi.
Jadi komunikasi
pemasaran itu merupakan pertukaran informasi dua arah antara pihak-pihak atau
lembaga-lembaga yang terlibat di dalamnya.
b) Promosi
Promosi merupakan salah
satu variabel marketing mix yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan
dalam pemasaran produk atau jasa.
Dalam melaksanakan
kegiatan promosi PT. Sumber Urip menempuh beberapa kebijaksanaan, yaitu :
1. Promosi
Seperti yang telah
diuraikan sebelumnya, PT. Sumber Urip memprioritaskan pada kegiatan promosi
dalam melaksanakan kegiatan promosi Coca-cola seperti :
• Pemasangan promosi dimedia surat kabar
• Pemasangan promosi dimedia televisi
• Pemasangan promosi dimedia radio
• Pemasangan Promosi dimedia majalah
2. Promosi Penjualan
Cara-cara promosi
penjualan PT Coca-cola adalah
• Mengadakan undian berhadiah.
• Membuat kalender.
• Mengadakan pameran.
3. Publisitas
Perusahaan melakukan
kegiatan publisitas atas dasar
• Menjadi penyandang dana pagelaran musik.
• Menukarkan tutup botol dengan gelas.
4. Personal Selling
Mengingat sifat produk
perusahaan tergolong produk bagus, maka kegiatan personal selling tidak
dilakukan perusahaan mengingat biaya yang cukup besar dan tidak efektif untuk
produk semacam ini.
1.3
Analisis
Data
Dalam pelaksanaan
promosi, PT. Sumber Urip akan selalu mempertimbangkan dan memperhatikan
penggunaan biaya untuk pemasangan Promosi, baik melalui media massa, media
elektronika maupun dengan menggunakan papan reklame. Hal tersebut dimaksudkan
agar tidak terjadi pemborosan biaya, maka untuk itulah PT. Sumber Urip
menempatkan orang-orang ahli dibidang marketing untuk menangani kegiatan
promosi ini.
Adapun perkembangan
biaya promosi dan hasil penjualan yang dikeluarkan PT. Sumber Urip dapat dilihat sebagai berikut
:
TABEL 1
DATA BIAYA PROMOSI DAN HASIL PENJUALAN
TAHUN
2004 - 2010
Tahun
|
Biaya
Promosi(X)
|
Hasil Penjualan(Y)
|
2004
|
206,158,000
|
430,000,000
|
2005
|
216,507,000
|
520,000,000
|
2006
|
241,208,000
|
650,000,000
|
2007
|
366,641,000
|
740,000,000
|
2008
|
424,997,000
|
830,000,000
|
2009
|
567,094,000
|
900,000,000
|
2010
|
684,982,000
|
925,000,000
|
1.4
Perhitungan
Regresi dan Korelasi
Didalam menganalisa
data dipergunakan dua variabel yaitu variabel X dan Variabel Y, dimisalkan
variabel X menunjukkan jumlah biaya Promosi dan variabel Y menunjukkan hasil
penjualan.
Selanjutnya
untuk melihat perhitungan regresi linier
sederhana dari variabel X dan variabel Y dilakukan dengan membuat lembar
kerja sebagai berikut:
Tahun
|
X
|
Y
|
|
2004
|
206,158,000
|
430,000,000
|
|
2005
|
216,507,000
|
520,000,000
|
|
2006
|
241,208,000
|
650,000,000
|
|
2007
|
366,641,000
|
740,000,000
|
|
2008
|
424,997,000
|
830,000,000
|
|
2009
|
567,094,000
|
900,000,000
|
|
2010
|
684,982,000
|
925,000,000
|
|
n
|
7
|
||
a
|
349475446
|
||
b
|
0,94
|
||
r
|
0.92
|
||
r2
|
0,85
|
||
Jadi hasil regresi yang
didapat adalah sebagai berikut :
Y = 349.475.446
+ 0,94 (X)
Dengan menggunakan
persamaan tersebut, pada tahun 2004 perusahaan merencanakan biaya promosi
sebesar Rp. 796.982 maka besarnya peramalan hasil penjualan adalah sebesar
349.475.446 + 0,94 (796.982) = Rp. 350.225.651,10.
Nilai b sebesar 0,94
mempunyai arti bahwa setiap perubahan biaya Promosi sebesar Rp 1 akan diimbangi
dengan hasil penjualan sebesar 0,94. disini terlihat penyeimbang kenaikan biaya
Promosi terhadap hasil penjualan yaitu sebesar 0,94. Dikarenakan biaya Promosi
yang dihitung disini adalah biaya Promosi untuk seluruh jenis kemasan produk
dan juga biaya Promosi disini dihitung untuk seluruh Indonesia. Jadi bukan
biaya Promosi khusus pada PT. Sumber Urip, maka kenaikan biaya Promosi menjadi
terlihat kurang diimbangi dengan kenaikan hasil penjualan.
Nilai koefisien korelasi sebesar 0,92 yaitu
mendekati +1, maka berarti hubungan antara biaya promosi dengan hasil penjualan
adalah memiliki hubungan yang kuat dan bersifat positif, sehingga kenaikan pada
biaya promosi akan meningkatkan hasil penjualan.
Selanjutnya untuk
mengetahui hubungan dari biaya promosi terhadap hasil penjualan dapat diketahui
dengan menggunakan koefisien determinasi (r) yaitu sebesar 0,85 atau 85 %. Yang
berarti bahwa besarnya proporsi sumbangan atau andil dari pada biaya promosi
terhadap kenaikan hasil penjualan adalah sebesar 85 %, sedangkan sisanya
sebesar 15 % dipengaruhi oleh faktor lain.