Sabtu, 18 Desember 2010

MARI MENGHEMAT BBM


Dalam kehidupan sehari-hari, Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan salah satu kebutuhan penting manusia. Hampir seluruh nadi kehidupan masyarakat tidak lepas BBM. Mulai dari kebutuhan untuk rumah tangga, home industri/Usaha Kecil Menengah (UKM), transportasi darat, udara, laut. Selain itu, BBM juga digunakan untuk keperluan pabrik-pabrik dan industri besar, dan pelayanan umum seperti keperluan rumah sakit, sekolah, rumah ibadah dan lain-lain.
Bisa dibayangkan tanpa BBM, aktivitas kehidupan manusia bisa berhenti. Sebagian besar kendaraan saat ini berbahan bakar BBM. Para nelayan tidak dapat mencari ikan di laut karena kapalnya tidak mendapatkan pasokan BBM. Jadi intinya BBM merupakan sumber energi yang sangat penting bagi kehidupan manusia.

Masalahnya, saat ini sumber energi tersebut semakin hari kian menipis karena penggunaan BBM semakin bertambah dan volume konsumsi pemakainya juga meningkat drastis. Sementara cadangan minyak bumi di perut bumi khususnya di Indonesia sangat terbatas.

Dalam Undang-Undang Nomor 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi disebutkan bahwa "Pemerintah wajib menjamin ketersediaan dan kelancaran pendistribusian Bahan Bakar Minyak yang merupaka komoditas vital dan menguasai hajat hidup orang banyak diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia".

Sesuai dengan pasal tersebut, diamanatkan bahwa Pemerintah berkewajiban untuk menjaga jaminan dan kelangsungan pasokan BBM di seluruh wilayah Indonesia.

Untuk mengatur pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian BBM, Pemerintah menggolongkan BBM kedalam dua jenis menurut harganya, yaitu jenis BBM Tertentu (Bersubsidi) dan BBM Umum (Non Subsidi).

Disebut jenis BBM Tertentu dikarenakan dari segi harga, volume, dan konsumennya ditetapkan oleh Pemerintah. Penetapan Jenis BBM ini dikarenakan masih mengandung unsur subsidi, sehingga perlu memperhatikan pula kondisi kemampuan keuangan Pemerintah.

Saat ini jenis BBM Tertentu terdiri Bensin, Premium, Minyak Tanah, dan Minyak Solar. Jenis BBM Tertentu ini sudah berkurang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Seperti jenis Minyak Diesel, Minyak Bakar, Avgas dan Avtur dulu termasuk ke dalam jenis BBM Tetentu. pengurangan BBM yang termasuk dalam jenis BBM Tertentu sejalan dengan kebijakan Pemerintah dalam upaya pengurangan subsidi BBM dan menuju ke Pemanfaatan BBM yang lebih tepat sasaran.

Pengurangan subsidi BBM ini tidak dapat dilakukan serta merta melainkan harus dilakukan secara bertahap. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 Tentang Energi disebutkan bahwa "Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyediakan dana subsidi untuk masyarakat tidak mampu". Hal tersebut sejalan dengan road map pengrangan subsidi BBM yang saat ini sedang disusun Pemerintah.

Melalui program pengurangan subsidi BBM dengan pengurangan jenis yang disubsidi, Pemerintah juga melaksanakan program diversifikasi energi untuuk mengurangi ketergantungan terhadap BBM. Implementasi dari program diversifikasi ini antara lain penggunaan BBG untk menggantikan Bensin Premium dan LPG ntuk mengkonversi minyak tanah serta pemanfaatan bahan bakar nabati Fatty Acid Methyl Esther (FAME) untuk dicampurkan dengan minyak solar menjadi biosolar dan ethanol dicampurkan dengan bensin premium menjadi biopremium.

Upaya pemerintah dalam rangka pengurangan subsidi maupun penghematan BBM tidak dapat berhasil tanpa adanya dukungan dan peran serta dari masyarakat. Dukungan itu dapat dimualai dari hal-hal yang kecil antara lain menggunakan BBM sesuai dengan spesifikasinya, seperti mobil tahun pembuatan di atas tahun 2001 yang didesain menggunakan bahan bakar mogas dengan angka oktan 92, menggunakan bahan bakar nabati, mengganti penggunaan minyak tanah ke LPG sampai memanfaatkan transportasi umum dari pada menggunakan kendaraan pribadi, ataupun menggunakan transportasi yang lebih sehat seperti sepeda pada jarak yang memungkinkan.

Hal-hal yang kecil dilakukan tiap individmungkin dapat berarti besar, bukan saja dalam rangka pengurangan subsidi BBM, tetapi juga untuk penghematan BBM bahkan menyelamatkan bumi yang kita tempati ini dari ancaman pemanasan global.

Oleh karena itu, mari kita budayakan Hemat BBM, DARI DIRI KITA ... UNTUK ANAK CUCU KITA ... .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar