DIKEJAR
WAKTU
Kalo kita berfikir mengenai judul di atas, bagaikan hal yang mustahil
terjadi. Bagaimana suatu benda tidak berwujud mampu mengejar kita. Tidak
realistis bukan? Namun bagi sebagian orang akan menganggap hal tersebut sedikit
dibenarkan, mengapa demikian? Mari kita mencoba menyimak contoh kasus berikut.
Pada hari Senin, Pak Anda yang berprofesi sebagai tim pengantar surat yang bekerja pasa suatu perusahaan yang bergerak di
bidang jasa pengiriman surat
dan barang di Jakarta Utara. Beliau mendapatkan tugas dari atasannya untuk
mengirimkan surat
yang berisi dokumen-dokumen penting untuk presentasi dalam sebuah meeting di PT
Sinar Maju yang beralamat di Depok. Pesan atasan kepada Pak Andi adalah untuk
mengirimkan dokumen-dokumen tersebut kepada PT Sinar Maju sebelum pukul 10.00
WIB. Pak Andi berangkat dari kantornya yang berada di Jakarta Utara pukul
08.30. Bisa kita bayangkan ketika kita berada pada posisi Pak Andi bagaimana
dapat mengirimkan dokumen tepat pada waktunya. Kondisi inilah yang menggambarkan
bagaimana “waktu” seolah-olah mengejar kita demi tujuan tertentu.
Contoh berikutnya adalah seorang ibu rumah tangga dimana dituntut untuk
menyiapkan sarapan pagi untuk suami sebelum berangkat ke kantor dan
anak-anaknya yang hendak berangkat ke sekolah. Ibu rumah tangga yang mau tidak
mau mengharuskan bangun pagi-pagi untuk menyiapkan segala sesuatunya. Kondisi
seperti ini yang menurut penulis juga dapat mengilustrasikan bagaimana
seseorang dalam kondisi dikejar oleh yang bernama “waktu”
Pernahkah Anda merasa bahwa waktu yang Anda miliki terkadang terbuang
secara percuma? Penulis rasa pasti Anda pernah menganggap hal tersebut benar
dimana waktu yang Anda miliki terbuang secara percuma. Waktu dikatakan terbuang
secara percuma atau sia-sia terlewati begitu saja dikarenakan :
a.
Waktu yang terus berjalan tidak mampu kita manfaatkan
untuk melakukan hal-hal positif.
b.
Melakukan hal yang salah sehingga membuang tenaga dan
biaya tanpa hasil yang setimpal dengan cost yang kita keluarkan. Dalam kasus
ini disamping kita rugi budget juga rugi waktu yang terbuang sia-sia. Namun
sebenarnya dalam hal ini kita seharusnya mampu belajar dari kesalahan untuk
memetik poin-poin yang kedepannya menjadi sumber motifator untuk mewujudkan
keadaan yang lebih baik.
c.
Tidur berlebihan, jam tidur yang dianjurkan adalah
sekitar 8 jam dalam satu hari (24 jam). Apabila kita terlalu banyak istirahat
berarti kita telah melewatkan kesempatan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih
dan bermanfaat dari waktu yang semestinya bisa kita manfaatkan. Susuatu yang
bermanfaat disini seperti membereska pekerjaan rumah, berwira usaha, atau
mungkin hanya sekedar bermain ke rumah sahabat untuk mempererat hubungan.
Kita tentu memiliki masa depan yang bertujuan untuk membahagiakan diri
kita sendiri maupun membahagiakan orang-orang yang ada di sekitar kita.
Cita-cita yang hendak kita wujudkan tersebut tidak semudah membalikkan tangan.
Cita-cita tersebut butuh perjuangan yang keras dan waktu yang lama.
Mari kita manfaatkan sebaik mungkin waktu yang kita miliki sekarang,
tanpa melewatkan sedikitpun untuk hal yang sia-sia (tidak berguna). Oleh karena
apa yang kita lakukan sekarang akan menentukan masa depan kita nanti. Mulailah
dari diri sendiri untuk merealisasikan mimpi-mimpi yang sementara ini kita
pendam dan akan kita wujudkan nanti. Mulailah berbuat dari hal terkecil untuk
melaksanakan hal-hal yang menjadi tangga untuk meraih mimpi-mimpi kita itu.
Bukankah di dunia initidak ada yang tidak mungkin? Selamat beraktifitas, semoga
waktu yang kita miliki dapat kita manfaatkan sebaik mungkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar