Rabu, 02 Mei 2012

DIKEJAR WAKTU


DIKEJAR WAKTU


Kalo kita berfikir mengenai judul di atas, bagaikan hal yang mustahil terjadi. Bagaimana suatu benda tidak berwujud mampu mengejar kita. Tidak realistis bukan? Namun bagi sebagian orang akan menganggap hal tersebut sedikit dibenarkan, mengapa demikian? Mari kita mencoba menyimak contoh kasus berikut.

Pada hari Senin, Pak Anda yang berprofesi sebagai tim pengantar surat yang bekerja pasa suatu perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengiriman surat dan barang di Jakarta Utara. Beliau mendapatkan tugas dari atasannya untuk mengirimkan surat yang berisi dokumen-dokumen penting untuk presentasi dalam sebuah meeting di PT Sinar Maju yang beralamat di Depok. Pesan atasan kepada Pak Andi adalah untuk mengirimkan dokumen-dokumen tersebut kepada PT Sinar Maju sebelum pukul 10.00 WIB. Pak Andi berangkat dari kantornya yang berada di Jakarta Utara pukul 08.30. Bisa kita bayangkan ketika kita berada pada posisi Pak Andi bagaimana dapat mengirimkan dokumen tepat pada waktunya. Kondisi inilah yang menggambarkan bagaimana “waktu” seolah-olah mengejar kita demi tujuan tertentu.

Contoh berikutnya adalah seorang ibu rumah tangga dimana dituntut untuk menyiapkan sarapan pagi untuk suami sebelum berangkat ke kantor dan anak-anaknya yang hendak berangkat ke sekolah. Ibu rumah tangga yang mau tidak mau mengharuskan bangun pagi-pagi untuk menyiapkan segala sesuatunya. Kondisi seperti ini yang menurut penulis juga dapat mengilustrasikan bagaimana seseorang dalam kondisi dikejar oleh yang bernama “waktu”

Pernahkah Anda merasa bahwa waktu yang Anda miliki terkadang terbuang secara percuma? Penulis rasa pasti Anda pernah menganggap hal tersebut benar dimana waktu yang Anda miliki terbuang secara percuma. Waktu dikatakan terbuang secara percuma atau sia-sia terlewati begitu saja dikarenakan :
a.       Waktu yang terus berjalan tidak mampu kita manfaatkan untuk melakukan hal-hal positif.
b.      Melakukan hal yang salah sehingga membuang tenaga dan biaya tanpa hasil yang setimpal dengan cost yang kita keluarkan. Dalam kasus ini disamping kita rugi budget juga rugi waktu yang terbuang sia-sia. Namun sebenarnya dalam hal ini kita seharusnya mampu belajar dari kesalahan untuk memetik poin-poin yang kedepannya menjadi sumber motifator untuk mewujudkan keadaan yang lebih baik.
c.       Tidur berlebihan, jam tidur yang dianjurkan adalah sekitar 8 jam dalam satu hari (24 jam). Apabila kita terlalu banyak istirahat berarti kita telah melewatkan kesempatan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih dan bermanfaat dari waktu yang semestinya bisa kita manfaatkan. Susuatu yang bermanfaat disini seperti membereska pekerjaan rumah, berwira usaha, atau mungkin hanya sekedar bermain ke rumah sahabat untuk mempererat hubungan.

Kita tentu memiliki masa depan yang bertujuan untuk membahagiakan diri kita sendiri maupun membahagiakan orang-orang yang ada di sekitar kita. Cita-cita yang hendak kita wujudkan tersebut tidak semudah membalikkan tangan. Cita-cita tersebut butuh perjuangan yang keras dan waktu yang lama.

Mari kita manfaatkan sebaik mungkin waktu yang kita miliki sekarang, tanpa melewatkan sedikitpun untuk hal yang sia-sia (tidak berguna). Oleh karena apa yang kita lakukan sekarang akan menentukan masa depan kita nanti. Mulailah dari diri sendiri untuk merealisasikan mimpi-mimpi yang sementara ini kita pendam dan akan kita wujudkan nanti. Mulailah berbuat dari hal terkecil untuk melaksanakan hal-hal yang menjadi tangga untuk meraih mimpi-mimpi kita itu. Bukankah di dunia initidak ada yang tidak mungkin? Selamat beraktifitas, semoga waktu yang kita miliki dapat kita manfaatkan sebaik mungkin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar