
Di Yogyakarta Selasa (26/10), Gunung Merapi yang merupakan salah satu gunung teraktif di dunia itu meletus dengan dahsyat yang telah menyemburkan larva dan abu vulkanik. Suara gemuruh terdengar jelas dari jarak lebih dari 20 km. Warga menyambut datangnya pagi yang gelap dan kelabu. Kota itu, juga berbagai wilayah di sekitar Merapi, diselimuti abu.



Absennya jenis-jenis gempa tersebut digantikan munculnya gempa tremor dan gempa guguran yang berlangsung secara berkesinambungan. Dari pengamatan visual, petugas di semua pos pengamatan Gunung Merapi melaporkan sejak Jumat pukul 19:00 WIB hingga Sabtu pukul 00.00 WIB Gunung Merapi tertutup kabut. Mereka hanya mampu mendengar suara gemuruh dari puncak Merapi. Suara tersebut terdengar jelas dari jarak lebih dari 20 km. Aktivitas Gunung Merapi masih berintensitas tinggi. Untuk itu status masih tetap dipertahankan pada level IV atau awas Merapi dan awas lahar. Wilayah aman bagi pengungsi Merapi masih berada di luar radius 20 km dari puncak Gunung Merapi.

Tim dari Kopassus dan relawan PKPU masih berusaha mengevakuasi jenazah di Dusun Ngepringan, Desa Wukirsari, Cangkringan, Sleman, Sabtu (6/11/2010). Berdasarkan informasi yang diterima warga, masih ada sekitar 10 jenazah yang belum dievakuasi.
Referensi :
http://regional.kompas.com/
http://id.news.yahoo.com/
kasian banget ya saudara kita yang ada disana ??
BalasHapusminimal kita do'akan mereka
BalasHapusturut berduka cita .. ini bener-bener teguran dari yang di atas .. gw pernah denger kalo manusia yang berbuat jahat atau kerusakan , alam yang akan bales ..
BalasHapusMari lestarikan alam kita,
BalasHapusberdo'a saja agar mereka ikhlas menghadapi semua dibalik itu semua pasti ada hikmahnya..amien..
BalasHapus